"IMAN YANG HIDUP ; Roma 1:16-17"
Ayat ini ditulis oleh Paulus untuk jemaat di Roma agar meneguhkan hati jemaat itu bahwa injil adalah kebenaran Allah yang tidak dapat diganggut gugat, tidak dapat dibandingkan oleh apapun, tidak dapat diprotes. Keadaan jemaat di Roma pada waktu itu percaya kepada Kristus tetapi pada hakekatnya hidup mereka tidak sesuai dengan kebenaran Allah. Mereka bertindak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan, mereka juga mencampuradukkan Firman Allah dengan budaya dan mereka lebih mendengarkan apa kata manusia daripada Firman Allah. Pada waktu itu di Roma sedang berkembangnya filsafat sehingga ada ajaran tentang gnostik dan sintisme yang mengagungkan pengetahuan. Mereka lebih menganggap filsafat itu lebih tinggi daripada kebenaran Allah. Sehingga Rasul Paulus tegaskan injil adalah kebenaran Allah yang menyelamatkan, diluar injil tidak ada keselamatan. Orang benar akan hidup oleh iman dan iman itu pasti hidup. Hidupnya berjalan sesuai dengan aturan-aturan Firman Allah. Injil adalah kekuatan Allah yang besar dan akan membawa kita kepada suatu kehidupan yang besar.
Ada suatu ilustrasi mengibaratkan keimanan orang percaya. Dia sedang berada diantara dua gunung, dia berseru kepada Tuhan “Tuhan aku perlu mujizatMu untuk bisa melangkah kegunung sebelahnya” . Tuhan berkata “Lompat!”. Ketika dia lompat, ternyata dibawah ada jalan. Tuhan berkata “apa yang Ku perintahkan untuk kau lakukan, lakukanlah karena Aku lebih mengetahui segala sesuatunya yang akan terjadi”. Itulah iman yang sesungguhnya berani mengambil resiko apapun untuk melakukan setiap perkataan Tuhan. Iman yang hidup itu ketika kita benar dihadapan Tuhan yaitu MELAKUKAN APA KATA TUHAN. Melakukan kebenaran Firman Allah karena cukup untuk membekali hidup kita bahkan jawaban didalam kehidupan manusia.
Contoh Abraham yang dipanggil keluar ketempat yang Tuhan janjikan walaupun dia tidak tahu tempat itu dimana berada. Dia berangkat dari Haran bersama keluarga untuk pergi ketempat yang ditunjukkan Tuhan. Itulah iman!. Pada akhirnya Tuhan memberkati mereka dan memberikan janji-janjiNya kepada Abraham. Contoh berikutnya adalah Nuh seorang yang saleh. Panggilan Nuh luar biasa ketika dia membuat bahtera yang Tuhan suruh, sedangkan pada waktu itu belum ada alat-alat canggih seperti sekarang ini. Ukuran bahtera dengan panjang 300 hasta sekitar 150 meter, lebarnya 50 hasta, tingginya 30 hasta dan itu ukuran yang sangat besar diluar kemampuan kita. Bahkan menggunakan kayu gofir yaitu kayu yang sangat keras. Tetapi Nuh bisa melakukan itu tepat seperti yang diperintahkan Allah, tidak melesat sedikitpun. Panggilan pada Rasul-rasul juga luar biasa, hanya Yohanes yang mati secara normal. Semua rasul-rasul yang lain mati secara tidak wajar dan sangat mengerikan, tetapi selama mereka hidup tetap bersemangat memberitakan Firman Allah.
Keselamatan itu cuma-cuma tetapi bukan murahan, harus memiliki iman yang hidup yaitu melakukan apa kata Tuhan. Keselamatan itu kekal bukan sementara seperti selamat ulang tahun, selamat wisuda. Itu selamat didunia saja. Kita memulai dengan iman harus mengakhirinya dengan iman kepada Kristus juga. Jangan sampai ketika ada goncangan, kita tinggalkan Tuhan.
Definisi iman yang hidup
1. IMAN MEMBAWA PEMBENARAN ; Gal 3:11
Ketika iman kita hidup, maka Allah akan membenarkan hidup kita dan berkenan kepada kita sehingga kita bisa menikmati janji-janji Allah.
2. IMAN MENYENANGKAN TUHAN (terutama situasi sulit) ; Ibr10:38
Ketika kita memiliki iman maka melakukan Firman Allah dan itu tandanya kita sedang menyenangkan hati Tuhan. Disaat situasi sulit sekalipun tetapi kita tetap melakukan kebenaran Allah.
3. IMAN MEMBAWA PENGHARAPAN ; Hab 2:3-4
Sekalipun kita berjalan dalam lembah kekelaman tetapi Tuhan akan melepaskan kita dan selalu bersama kita. Pengharapan itu tidak langsung dijawab tetapi harus menanti waktunya Tuhan. Ada jeda waktu untuk mencapai tujuan itu, tetapi proses menanti itulah membuat kita tetap berharap. Ketika bangsa Israel menghadapi masalah, mereka mengutuki Musa serta berkata “Musa, engkau membuat kami mau mati di padang gurun ini, sedangkan kami di Mesir makan enak-enak”. Tetapi ketika mereka di Mesir , mereka meraung-raung karena kerasnya kehidupan di Mesir. Itulah kehidupan bangsa Israel yang selalu bersungut-sungut.
4. IMAN HARUS DIUJI ; Hab 3:17-19
Iman yang hidup adalah iman yang tahan uji sekalipun banyak tantangan tetapi kita akan tetap memuji dan memuliakan nama Tuhan.
Prinsip hidup dengan iman
1. SETIA KEPADA PANGGILANNYA ; 1 Tim 1:12
Kesetiaan itu harus diuji. Apakah kita tetap setia kepada panggilan Tuhan meskipun banyak goncangan yang harus dihadapi ? Tetaplah setia.
2. HUBUNGAN YANG BENAR DENGAN TUHAN ; Mat 6:33
Hubungan yang benar kepada Tuhan itu adalah ketika hidup kita dituntun oleh Tuhan dan hidup dalam kekudusan Allah.
Keselamatan yang Tuhan berikan itu harus diterima dengan iman. Didalam Ibr 11:1 iman adalah dasar (tempat) . Ketika kita berikan dasar yang besar maka Tuhan pasti berikan sesuatu hal yang besar juga, demikian sebaliknya. Respon kita kepada Firman Allah haruslah dengan iman yang suci, iman yang serius. Pengharapan itu sesuatu yang belum kita lihat, sorga belum kita lihat dibutuhkan iman dan berharap bahwa kita bisa melihat sorga.
Jadwal kegiatan sepekan GPdI Immanuel Muara Enim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar