PUTUS ASA
MARKUS 5:25-29
Oleh Pdt.Paulus Bambang
Penyakit putus asa sudah menyebar kemana-kemana diakhir zaman ini. Putus asa tidak memandang orang kaya atau miskin, gemuk atau kurus, susah atau senang, pekerja atau pengangguran, dll. Diakhir-akhir ini justru putus asa menempel pada umat Tuhan. Ada beberapa penyebab putus asa :
1. PERILAKU SESEORANG
Seseorang bisa putus asa mungkin karena melihat perilaku suami atau istri yang tidak berubah dari tahun ketahun. Ditahun baru saling memaafkan tetapi hari berikutnya kembali punya karakter seperti biasanya dan membuat justru suami istri saling menjauh karena tidak berubah lebih baik. Terkadang perilaku seseorang yang tidak kunjung berubah atau punya karakter yang buruk terus-menerus membuat penyakit putus asa muncul.
2. MASALAH EKONOMI/ KEUANGAN
Putus asa disebabkan karena ekonomi yang sulit dari hari-kehari meskipun sudah bekerja keras tetapi ekonomi tetap rendah. Perekonomian yang terus-menerus meningkat tidak sesuai dengan hasil kerja dalam memenuhi kebutuhan sehingga seseorang putus asa menghadapinya
3. SAKIT PENYAKIT
Sakit penyakit dari tahun ketahun yang tidak kunjung sembuh membuat putus asa seseorang. Orang yang punya penyakit seperti stroke yang dulu pernah saya alami membuat wibawa saya sebagai seorang ayah dan gembala hancur karena tidak bisa berbuat apa-apa. Inilah pengalaman saya selama 2 tahun dulu pernah mengalami stroke tapi puji Tuhan karena kemurahan Tuhan saya disembuhkan dan dimampukan melayani kembali. Saya terus perkatakan firman Tuhan bahwa saya sembuh karena Tuhan kita dahsyat. Ketika saya punya rasa putus asa dengan penyakit saya, saya pegang janji Tuhan untuk mengecap dan melihat kebaikan Tuhan. Saya percaya Tuhan tidak akan pernah membiarkan orang yang berpegang teguh kepada Dia dibiarkan tergeletak sedikitpun.
Didalam perikop Markus 5:25-29 menjelaskan seorang wanita yang 12 tahun menderita pendarahan. Segala upaya telah dilakukan untuk menyembuhkan wanita ini dengan pergi ketabib-tabib yang handal sekalipun. Wanita ini orang yang cukup kaya tetapi dengan keberadaan yang dialaminya justru menghabiskan segala hartanya untuk berobat. Wanita ini berulang-ulang selama 12 tahun mencari pengobatan untuk menyembuhkannya tetapi bukan semakin membaik malahan semakin parah penyakitnya. Secara fisik dia sangat lemah karena alami pendarahan terus-menerus tetapi tetap semangat untuk mempunyai keinginan sembuh. Dia habiskan uangnya berobat sehingga hartanya ludes dan tidak alami perubahan sama sekali. Segala penyakit tidak bisa diselesaikan dengan uang, penyakit apapun tidak bisa disembuhkan karena materi saja. Terkadang manusia ketika menghadapi penyakit membuat Tuhan itu sebagai alternatif terakhir apalagi mereka punya uang. Mereka langsung menggunakan uangnya untuk sembuh dan jika tak kunjung sakit baru mencari Tuhan. Inilah hal yang salah, seharunya kita harus memprioritaskan Tuhan terlebih dahulu dalam menghadapi segala sesuatu apakah penyakit dll. Berdoa dengan iman atas penyakit itulah seharusnya dilakukan oleh umat Tuhan.
Wanita ini telah berobat dan keadaannya semakin memburuk, kita bandingkan dengan Lukas 8:43 dijelaskan tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun sekalipun dengan rumah sakit hebat dan dokter yang hebat. Firman Tuhan katakan uang tidak bisa menyembuhkan seseorang, tetapi sebagai umat Tuhan cuma satu hal yang harus dilakukan adalah PERCAYA kepada Tuhan yang sanggup dan terus perkatakan Firman bahwa Dia sanggup menyembuhkan. Didalam Matius 18:18 sorga adalah tempat mengambil keputusan, hati-hati dengan perkataan kita. Ketika kita perkatakan hal yang positif maka sorga akan menjadikan sesuai dengan hal yang kita katakan, demkian sebaliknya ketika kita perkatakan hal yang negatif. Belajarlah untuk perkatakan hal-hal yang baik. Jangan sembarangan berkata hal yang buruk.
Ada bahaya ketika seseorang punya rasa putus asa didalam Kitab Keluaran 6:8 yaitu susah atau tidak bisa mendengar. Apabila putus asa sudah merasuk seseorang mau khotbah sehebat apapun hal itu tidak akan mampu untuk didengar bahkan menolak setiap firman yang sudah diberitakan karena hatinya sudah tertutup karena rasa putus asa. Putus asa membuat tidak mau mendengar firman Tuhan, mendengar saja tidak mau apalagi melakukan firman Tuhan. Ingatlah Yes 41:10 dijelaskan bahwa kita tidak sendiri karena ada Tuhan Yesus yang selalu ada bersama kita bahkan Dia memegang tangan kita yang membawa kepada kemenangan. Ketika hadapi masalah jangan pernah merasa hebat dan mengandalkan diri sendiri. Kita tidak mampu menjalani hidup dengan sendiri tanpa Tuhan yang menyertai kita. Justru ketika menghadapi persoalan kita harus libatkan Tuhan sepenuhnya karena hanya Dia yang sanggup memberikan pertolongan tepat pada waktunya.
Ada solusinya ketika menghadapi persoalan dari rasa putus asa yaitu KALAHKAN RASA PUTUS ASA DENGAN IMAN YANG TEGUH. Didalam Yakobus 4:7 lawanlah iblis dengan iman yang kokoh, kuat, mantap bukan dengan iman yang murahan. Ketika kita mulai gelisah datang kalahkan dengan iman.
Ketika Yohanes pembabtis ditangkap dan dimasukan penjara mulai kendor imannya dan panggil murid Yesus untuk menanyakkan apakah Dia Mesias yang kita tunggu atau bukan?. Yesus menjawab katakan pada Yohanes yang buta melihat, yang tuli mendengar. Kenapa Yesus tidak langsung berkata bahwa Dia Mesias ? Tuhan mau melihat hati yang murni keluar dari hati Yohanes dengan perkataan yang jelas bahwa Dia Mesias, Tuhan mau melihat imannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar