"KERINDUAN KEPADA ALLAH"
MAZMUR 42:1-12
Menurut teori Maslow bahwa manusia membutuhkan kebutuhan primer dan sekunder, dan kebutuhan bagi yang sudah mapan dari perkenomian yaitu aktualisasi diri. Ketika sesorang sudah mencukupi kebutuhan hidup secara jasmani maka dia memerlukan untuk hidup bermanfaat, berguna, mengelola hidup lebih lagi. Apabila seseorang memiliki tujuan hidup yang positif tidak akan memusingkan hidup dengan hal-hal yang menggoda. Tujuan hidup yang benar perlu kerinduan sehingga bisa memiliki terobosan didalam hidup dan disiplin hidup. Ada kebutuhan manusia yang hakiki bernilai kekal yaitu kerinduan kepada Alllah.
1. HAUS akan ALLAH ; ay 1-2
• Seperti rusa merindukan air ; ay 2
• Kesusahan dan pergumulan hidup ; ay 4
• Tekad mendekatkan diri kepada Tuhan ; ay 5
Kerinduan kepada Allah berbicara tentang haus akan Dia seperti rusa yang merindukan air. Ada 2 hal rusa merindukan air yaitu yang pertama rusa setiap hari harus mendapatkan air dan dia mencari terus meskipun dibukit dan dilembah didapatkan air, yang kedua rusa mandi dengan air itu sehingga bau badanya hilang dan musuh-musuhnya tidak bisa mendeteksinya. Begitu juga kehidupan kita ketika kita merindukan Tuhan maka dia akan selalu mencari Tuhan. Orang yang dekat dan merindukan kepada Tuhan tidak akan mundur dari persoalan. Selama kita hidup persoalan dan pergumulan akan terus dialami tetapi ada rencana Tuhan dibalik semua persoalan itu. Terkadang ketika kita menghadapi pergumulan hidup mendapatkan berkatpun bisa menangis apalagi ketika ada orang yang berkata dan menyindir kita dan berkata “dimana Allahmu?” ini bisa melemahkan kita. Tetapi pemazmur tetap bertekad untuk mendekatkan diri kepada Tuhan , dia tidak memusingkan dengan sindiran orang sekalipun.
2. Pengakuan atas KASIH SETIA TUHAN; ay 6-9
• Arahkan hati kepada Tuhan ; ay 6
• Tuhan mengendalikan semua keadaan dan situasi ; ay 7-8
• Akui Dia dan bersyukur atas kasih setiaNya ; ay 9
Terkadang ketika kita menghadapi masalah dan hal itu bisa membuat tertekan hingga kita bisa bingung dan mulai muncul keraguan kepada Tuhan. Kita harus mengarahkan hati kita sepenuhnya kepada Tuhan karena kasih setia Tuhan yang memampukan kita untuk melewati setiap persoalan kita. Keadaan situasi jangan pernah mengendalikan kita, baik dalam hal suka maupun duka. Sebagai contoh Petrus yang berjalan diatas air ketika dia mulai melihat gelombang-gelombang yang ada disebelah kanan dan kirinya dia langsung bimbang dan hampir tenggelam padahal Yesus yang menyuruhnya untuk berjalan. Ketika Petrus tidak memandang Yesus kedepan maka dia hampir jatuh karena melihat keadaan disekelilingnya. Ingat percayalah kepada Tuhan sepenuhnya pandang saja kepada Dia sebab Dia sanggup mengendalikan semua keadaan dan situasi. Pemazmur membayangkan seperti Tuhan izinkan gelombang-gelombang membuat hidupnya terancam, tetapi dia tetap mengakui Tuhan dan terus bersyukur atas kasih setia Tuhan. Didalam Mazmur 121:1-8 penjagaan kita adalah Tuhan semesta alam, yang mengawal kita siang dan malam, seperti bangsa Israel yang dijaga oleh tiang awan pada malam hari dan tiang api pada siang hari. Ini adalah bukti kasih setia Tuhan yang terus-menerus. Terkadang manusia ketika menghadapi persoalan timbul rasa menyalahkan diri sendiri, orang lain, bahkan mungkin Tuhan. Berhati-hatilah saudara, persoalan yang dihadapi adalah untuk melatih iman kita. Tuhan mau mengajari kita untuk selalu berharap kepada Dia. Tuhan mendengar doa!
3. Miliki sikap yang benar dalam sebuah PROSES TUHAN ; ay 10
• Ketika orang datang dengan sindiran dimana Allahmu ? ; ay 11
• Sebuah keputusan yang benar dari pemahaman yang benar tentang maksud Tuhan; ay 12
• Berani mengucap syukur dan memuji Tuhan dalam segala keadaan ; ay 12
Tanggapi dengan benar setiap proses yang kita hadapi. Persoalan dan situasi bukan musuh kita, yang menjadi musuh kita justru respon kita ketika menghadapi persoalan itu. Sebagai contoh ada 12 pengintai yang masing-masing berasal dari 12 suku Israel untuk mensurvei tanah Kanaan. 10 pengintai menanggapi dengan negatif yang melihat persoalan besar dan melihat dirinya kecil, tetapi ada 2 pengintai yaitu Yosua dan Kaleb menanggapi persoalan dengan positif yaitu melihat bahwa dia bersama Tuhan sanggup melewati persoalan itu, mata mereka tertuju kepada Tuhan sehingga dia tidak melihat dirinya dan persoalan yang besar. Keadaan ini sama-sama melihat persoalan itu tetapi yang menjadi pembedanya adalah cara pandang mereka terhadap persoalan itu. Tuhan tidak pernah terbatas sanggup melakukan segalanya tetapi respon kita yang menentukan. Buatlah keputusan yang benar sehingga memiliki pemahaman yang benar dalam mengambil keputusan. Didalam Matius 28:18-20 berbicara tentang penyertaan Tuhan sampai akhir zaman. Penyertaan Tuhan berlaku ketika kita berada didalam rencanaNya seperti kereta api yang tetap berada didalam rel, apabila keluar dari rel maka dipastikan tidak akan sampai pada tujuan. Apabila kita diberi roh takut akan Tuhan maka kita akan hidup dalam kebenaran dan sampai pada tujuan. Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, hal yang harusnya dilakukannya adalah takut akan Tuhan, mendengar perintah Tuhan melalui Musa tetapi pada kenyataannya terkadang mereka melanggar perintah Tuhan bahkan mau melontari Musa dengan batu. Ketika bangsa Israel berjalan dalam kehendak Tuhan maka janji-janji Tuhan menyertai mereka tetapi ketika tidak hidup dalam jalan Tuhan maka Tuhan marah dan menghukum mereka. Bahkan bangsa Israel hampir tidak diselamatkan oleh Tuhan karena kekerasan hati mereka yang tidak mau taat dan dipimpin oleh Tuhan. Ingatlah saudara, untuk mengalami penyertaan Tuhan mari kita hidup didalam segala kehendakNya!Haleluya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar