KAPAN KITA MEMUJI TUHAN ?
Oleh Pdt.H.Hutagalung
Ketika sesorang mengalami hadirat Tuhan maka orang itu akan betah dan menikmati persekutuan dengan Tuhan. Hadirat Tuhan adalah kehadiran Tuhan membawa suasana yang lain dan membuat perubahan didalam diri seseorang. Banyak orang malas kegereja karena tidak mengalami apa-apa didalam persekutuan. Apabila Tuhan hadir, Dia akan menunggu kita apa yang Dia lakukan untuk kita, seperti masa depan, kesehatan, berkat dan itulah janjinya. Tapi pertanyaannya apakah kita mengalami kehadiranNya ? sama seperti murid-murid yang bersama dengan Yesus didalam perahu sedangkan Yesus tinggal diburitan dan tidur, tiba-tiba ada gelombang yang menerpa perahu itu dan mereka ketakutan. Apakah Yesus tidak tahu dengan keadaan mereka ? Dia tahu, tapi permasalahannya apakah murid-muridnya sadar dan membangunkan Yesus ?. Kehidupan kita seperti itu juga, Yesus ada dihati kita tapi permasalahannya apakah selalu kita memanggil Dia? melibatkan Dia? karena Dia tidak akan berbuat apa-apa apabila kita tidak melibatkan Dia atau merespon Dia dalam segala hal. Kita jangan seperti orang kristen yang suam-suam kuku (tidak panas atau tidak dingin) artinya acuh tak acuh kepada Tuhan, tidak serius sehingga didalam Wahyu katakan bahwa Tuhan akan memuntahkan orang-orang yang seperti itu.Banyak hal yang akan Tuhan lakukan tapi respon kitalah yang menentukan, tidak perduli berapa lama kita beribadah kepada Tuhan tetapi yang Tuhan tanyakan apakah kita mengalami kuasa Tuhan didalam hidup ini dan kita didapati memiliki iman ?.
Kapan kita memuji Tuhan ?
- dari pagi hingga malam ; Maz 113:3
- sepanjang hari ; Maz 71:8
- selama kita hidup ; Maz 146:2
- pada segala waktu ; Maz 34:2
- pada saat jiwa tertekan ; Maz 42:12
- dalam segala sesuatu ; Efs 5:20
Hal ini bukan berarti kita sepanjang waktu bernyanyi, tetapi karena didalam kita ada Roh dan kehidupan Allah dan seperti nafas yang terus berhembus maka tidak hentinya kita menyadari hidup ini terarah kepada Dia sehingga kita bisa memuji Dia lewat kehidupan yang kita jalankan. Ketika denyut jantung kita tidak berhenti maka seperti itulah kehidupan kita menyuarakan anak Tuhan. Kesadaran hidup kita akan Tuhan itulah memberikan pujian bagi Tuhan. Kehidupan kita ini adalah ibadah yang sesungguhnya kepada Tuhan. Ketika kita beribadah kepada Tuhan maka terpancarlah kemuliaan Allah didalam hidup kita seperti Musa ketika selesai beribadah maka terpancarlah wajahnya dengan Kemuliaan Allah. Kita memuji Tuhan sepanjang hari tidak terbatas oleh waktu dan tempat, ketika kita dijalan, bekerja, dll bisa memuji Dia. Kita memuji Dia selama kita hidup didalam dunia ini. Setiap pujian ada firman Tuhan yang terkandung didalamnya seperti lagu “Tuhan menetapkan langkah-langkah orang” ada didalam Mazmur 37:23-24, apabila kita menyanyikan pujian itu dengan sungguh-sungguh karena ada Firman Tuhan didalamnya sehingga kita mengalami kuasa Tuhan lewat pujian itu. Kita menjadi sarana Allah untuk menyampaikan pujian lewat perkataan kita. Kita juga bisa memuji Tuhan ketika jiwa kita tertekan (gundah gulana). Apabila kita menghadapinya berlari kepada Tuhan dan berharap kepada Dia lewat pujian karena pertolongan hanya datang dari Tuhan. Apabila kita susah teruslah berharap kepada Dia. Dalam segala sesuatu berikan ucapan syukur kepada Tuhan dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Mengucap syukur dalam keadaan apapun baik senang maupun senang adalah kemampuan yang Tuhan berikan kepada kita untuk menaikkan pujian kepada Dia. Pujian yang kita berikan dengan hati yang sungguh-sungguh mampu membuat hati Allah berbelas kasihan dan menjawab setiap pergumulan.
Dimana seharusnya kita memuji Tuhan ?
- ditengah jemaatNya yang besar/ ibadah raya ; Maz 22:23
- diantara bangsa-bangsa ; Maz 57:10
- didalam pelataranNya ; Maz 100:4
- dalam majelis para tua-tua ; Maz 107:32
- diantara suku-suku bangsa ; Maz 108:4
- ditengah orang banyak ; Maz 109:30
- dalam jemaat ; Maz 149:1
- dalam tempat kudusNya ; Maz 150:1
Kita memuji Tuhan didalam ibadah raya dan Allah hadir menunggu kita berkata apa kepada Dia. Jangan malas untuk ibadah kepada Tuhan. Kita harus menilai mana yang terpenting dalam hidup kita karena banyak orang malas datang persekutuan doa maupun ibadah. Waktu kita sangat singkat dibumi ini, ketika kita ada disorga nanti malaikat akan bertanya apa yang sudah kita lakukan selama didunia ini? mampukah kita menjawabnya ? karena pahala yang diberikan kepada kita tergantung apa yang sudah kita lakukan buat Tuhan selama didunia ini. Kita memuji Tuhan diantara bangsa-bangsa karena disorga nanti segala suku, kaum, dan bahasa akan datang sujud menyembah Tuhan. Semua berkumpul dari segala sudut untuk memberikan pujian kepada Allah yang bertahta. Kita memuji Tuhan didalam pelataranNya maksudnya seperti bait Allah (tabarnakel) ada halaman, ruang kudus, dan ruang maha kudus. Didalam halamannya kita bersorak-sorak menaikkan pujian bagi Tuhan. Oleh sebab itu nikmati pujian kepada Tuhan sehingga kita masuk dalam pelataranNya yang kudus. Ketika kita memuji Tuhan izinkan Roh Allah menyentuh kita. Kita memuji Tuhan dalam majelis para tua-tua, diantara suku bangsa, ditengah orang banyak artinya jangan pernah malu untuk memuji Tuhan ketika orang ramai sekalipun karena dengan hati yang tertuju kepada Allah dan menyuarakan pujian bisa dilakukan. Kita memuji Tuhan didalam jemaat, dalam tempat kudusNya artinya kehidupan kita yang diserahkan kepada Tuhan sehingga Dia Allah yang kudus menguduskan kehidupan kita ketika kita datang kepada Dia. Siapakah kita ini sehingga kita dikuduskan dari segala dosa dan hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan ? Dia Allah yang Kudus dan mampu menguduskan kita apabila kita datang kerendahan hati dan memuji Tuhan terus-menerus yang mengalir dari hati dan terpancar lewat kehidupan yang kita lalui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar