MEMBERI LEBIH BERBAHAGIA DARIPADA MENERIMA
KISAH PARA RASUL 20:35
Pdt.H.Hutagalung
Menerima itu berbahagia, apabila kita mendapatkan hadiah atau berkat pasti merasakan senang. Tetapi Yesus berkata lebih berbahagia memberi. Ada orang yang senang sekali menerima atau hanya mendapatkan untung saja dan tidak mau memberi. Didalam ayat ini memberi pemahaman yang baru tentang memberi karena jauh lebih berbahagia. Memberi berarti menabur benih sedangkan menerima adalah mendapat sebatas yang diterima. Jika kita menerima beberapa uang seperti 1.000.000 kita hanya bisa menikmati 1.000.000 sedangkan ketika kita memberi 1.000.000 dan itulah sebagai taburan yang akan berbuah. Tidak mungkin berbuah hanya 1 saja tetapi Firman berkata 30,60, 100 kali lipat artinya terus-menerus berbuah. Sebagai contoh Bapa mengaruniakan anakNya yang tunggal kepada dunia agar dunia diselamatkan ; Yoh 3:16. Didalam Yohanes 12:24 dikatakan Yesus mati agar kita hidup. Yesus adalah sebagai benih yang ditabur atau mati agar kita diselamatkan. Prinsip ini diterapkan bagi umat Tuhan supaya kita mau memberi seperti Bapa memberikan anakNya yang tunggal untuk kita. Didalam memberi tidak semata-mata bicara uang tetapi semua yang kita miliki kita berikan kepada Tuhan dan sesama. Kita bisa memberikan waktu, pikiran, perhatian, semangat, dll.Sebagai contoh didalam kehidupan rumah tangga apakah suami bisa memberikan panutan, perhatian kepada keluarga. Sebagai istri juga harus bijaksana dalam mengatur keuangan dan memberikan perhatian dalam keluarga.
MENGAPA MEMBERI ITU BERBAHAGIA ?
1. Memberi karena KASIH ; 1 kOR 13:3
- kasih tidak mementingkan diri sendiri
- kasih tidak merugikan orang lain
Prinsip memberi adalah tabur tuai. Kita juga memberi karena kasih karena ketika kita mempunyai kasih maka pasti punya kerelaan untuk memberi bahkan ingin memberikan yang terbaik. Sebagai contoh ketika seseorang mengasihi pasangannya maka hatinya pasti ingin selalu memberi. Seluruh aspek kehidupan kita soal memberi adalah ungkapan kasih. Kasih ingin menyenangkan hati orang lain dan tidak merugikan orang lain. Tidak selalu mencari keuntungan semata.
2. Memberi dengan iman ; 1 Raja-raja 17:15-16
Apabila kita menabur pasti akan menuai meskipun ketika kita menabur dan bukan dituai dari seseorang yang kita tabur. Tetapi segala yang kita tabur pasti akan dituai baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Di Israel terjadi kelaparan karena 3,5 tahun tidak turun hujan dan kekeringan. Nabi Elia disuruh Tuhan pergi kejanda miskin di Sarfat dan minta makan. Sedangkan dia hanya punya segenggam tepung dan sedikit minyak. Tetapi muncul iman janda miskin ini dan melakukan seperti yang disuruh karena dia percaya kalau Tuhan yang suruh. Terjadilah mujizat minyak didalam tempayan tidak pernah habis sampai masa kelaparan dan Tuhan pelihara mereka. Tuhan mau menunjukkan meskipun kehidupan jandan yang miskin ini sanggup memberi. Ketika kita memberi dengan iman pasti mujizat akan terjadi, tetapi ketika kita tidak punya iman dan tidak mau memberi maka tidak akan pernah mengalami mujizat didalam hidup.
3. Memberi dengan sukacita ; 2 Kor 9:7
Memberi harus dengan hati yang penuh sukacita tanpa ada persungut-sungutan.
4. Memberi sebagai taburan ; 2 Kor 9:6
- menabur sedikit, menuai sedikit
- menabur banyak, menuai banyakmenabur benih ; Ams 11:25
- takaran yang dipakai memberi akan dikembalikan dengan takaran yang sama ; Luk 6:38
Perkataan ini dikatakan oleh Yesus. Ketika kita memberikan secanting maka canting itu akan dipadatkan dan digoncangkan maka itulah akan dibalaskan kepada kita. Sebagai contoh ketika kita menanam 1 batang pohon maka kita mendapatkan buah sesuai dengan 1 batang pohon tersebut. Tidak akan mungkin ketika kita menanam 1 batang maka mendapatkan 1 ton buah. Hal ini sangat mustahli, sehingga ketika kita ingin menuai yang banyak maka taburlah dengan banyak.
5. Mengerti hukum tabur tuai ; Gal 6:7-8
- sabar sepeti petani ; Yak 5:7-8
- sabar menunggu hasil ; Ams 11:1
Ketika kita melayani dengan sungguh-sungguh itu adalah taburan roh dan pasti akan menuai dalam kerohanian. Kita menabur harus sabar seperti petani yang tidak memperdulikan panas terik hujan dan terus menabur karena ada hal yang ditunggu yaitu tuaian yang dinantikan. Ketika kita menabur mungkin ada kalanya lambat dituai atau cepat dituai tetapi pasti akan dituai. Seseorang yang mengerti hukum tabur tuai akan belajar dari sejak dini untuk bertanggung jawab didalam hidup sehingga ketika masa tuai tinggal menunggu tuaian yang besar. Tidak asal-asalan didalam hidup.
6. Penghalang berkat
- menutup hati ; 1 Yoh 3:17
- enggan memberi ; Mat 10:39
- kikir ; Ams 11:24
Ketika seseorang menutup hati dalam memberi maka berkat tidak akan kita terima. Apalagi seseorang enggan memberi dengan mempertahankan apa yang didalam dirinya maka itu jadi penghalang berkat. Mari belajar relakan hak dan tidak mempertahankan keegoan.
7. Murah hati ; Rom 12:8
Semua orang yang ada pasti punya karunia dan karunia seseorang itu pasti berbeda-beda. Ketika kita menyatukan setiap karunia yang diberikan Tuhan dengan tulus maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar