IBADAH DAN PERSEMBAHAN YANG HARUM
KISAH PARA RASUL 10:1-4
Oleh Pdt.H.Hutagalung
Kornelius adalah perwira pasukan Italia berpangkat Kolonel berasal dari Kaisarea Filipi, membebaskan para budak 10.000 orang dan memasukkannya menjadi anggota keluarga Kornelius. Dia tidak arogan tetapi dengan rasa tanggung jawab menyelamatkan 10.000 hamba dan hamba yang tidak jelas identitasnya lalu memasukkan dalam anggota keluarga Kornelius. Tentu hal ini menjadi sukacita bagi mereka karena diangkat menjadi keluarga pejabat. Kornelius adalah seorang yang saleh artinya percaya dan taat kepada Tuhan, setia dan mengasihi Tuhan, hidupnya berfokus kepada Tuhan, serta selalu mengutamakan Tuhan dan mengandalkan Tuhan. Kornelius serta seluruh seisi rumahnya takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan artinya menghormati, hidup benar, bertanggung jawab, hidup kudus dihadapan Tuhan. Kornelius menjadi teladan bagi keluarganya sehingga seluruh isi rumahnya hidup benar dan takut akan Tuhan. Kalau kita melihat banyak pejabat justru anggota keluarganya berantakan, bahkan anak-anak mereka terjerat kepada pergaulan bebas dan kriminal lainnya. Tetapi justru Kornelius bertanggung jawab dalam membina anggota keluarganya untuk takut akan Tuhan. Kornelius juga memberi banyak sedekah atau persembahan kepada umat Yahudi sedangkan Kornelius bukan orang Yahudi. Kalau didalam Perjanjian Lama, semua orang yang diluar dari bangsa Israel adalah orang kafir. Jadi, Kornelius dikategorikan seorang yang kafir karena bukan berasal dari bangsa Israel secara jasmani. Tetapi justru Kornelius menerima keselamatan karena Yesus dan pertama kalinya terjadi keselamatan diluar Yahudi bagi keluarga Kornelius. Kornelius seorang yang dermawan suka memberi. Ada banyak orang kaya dan semakin kaya justru pelit. Didalam doa Yakub dikatakan “ingatkan aku untuk memberikan 10% persepuluhan kepada Tuhan”. Persepuluhan adalah milik Tuhan dan harus dikembalikan, jangan pernah menutup hati untuk melakukan apa yang Tuhan suruh. Ketika kita memberi persepuluhan Alkitab mengatakan Tuhan akan hilangkan belalang pelahap. Bagi yang belum memberi mari berdoa agar Tuhan mampukan untuk melakukan kebenaran Tuhan. Ketika kita menutup hati sama saja kita seperti kita menutup keran berkat dan tidak akan mengalir, tetapi ketika membuka hati maka aliran-aliran air dari keran akan mengalir terus-menerus.
Kornelius memperhatikan kesejahteraan bangsa lain dengan memberikan sedekah pada bangsa Yahudi. Hal ini dilakukan karena dia mengetahui bahwa ketika dia memperhatikan umat Tuhan itu sama saja dia melakukan untuk Tuhan. Kita juga harus melakukan segala sesuatu seperti kepada Tuhan bukan dengan manusia. Ketika kita melakukan hanya untuk manusia pasti akan kecewa tetapi mata kita harus tertuju kepada Tuhan dan lakukan dengan fokus kepada Tuhan. Bagaimana kita mengetahui seseorang itu memiliki kesabaran ? ketika dia diperhadapkan masalah dan dengan orang-orang yang menjengkelkan sehingga disitulah diuji hati yang harus terbuka lebar-lebar untuk bersabar menghadapinya. Seperti doa Paulus yang berdoa sebanyak 3 kali untuk mengusir duri dalam dagingnya tetapi tidak hilang karena itulah yang mengajarkan untuk tidak sombong. Paulus dipakai Tuhan luar biasa dengan kuasa Tuhan bahkan sanggup menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang yang mati. Ada potensi Paulus untuk sombong tetapi justru Tuhan beri duri dalam daging yaitu sakit-penyakit yang tidak kunjung sembuh didalam dirinya agar Paulus tetap bergantung penuh pada Tuhan. Sehingga dalam kelemahan Pauluslah kuasa Tuhan menjadi sempurna didalam hidupnya. Didalam kehidupan kita mungkin kita diperhadapkan dengan orang-orang yang menjengkelkan ingatlah bahwa itu proses untuk kita menjadi orang yang tidak sombong dan tetap rendah hati.
Kornelius senantiasa berdoa. Kehidupan doa yang teratur sehingga mengundang lawatan Tuhan. Doa tidak dibatasi oleh tempat dan waktu, tetapi doa adalah nafas orang percaya yang terus-menerus. Didalam Filipi 4:6-7 jangan kuatir tetapi nyatakan dalam doa maka damai sejahtera Allah akan diberikan.
Malaikat datang yang diutus oleh Tuhan memanggil “Kornelius” artinya dia dikenal namanya oleh Tuhan. Kerinduan Kornelius kepada Tuhan akan dilawat. Lakukan segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut, miliki semangat kepada Tuhan dalam melakukan sesuatu yang dikehendaki Tuhan. Ketika sukacita memenuhi kita maka kita bercahaya ditengah dunia ini. Ada dua keturunan Abraham seperti pasir dan seperti bintang dilangit. Kita mau seperti keturunan bintang yaitu kehidupan yang berkualitas. Pribadi yang berkualitas akan menjadi sorotan dan teladan bagi orang lain. Malaikat yang datang kepada Kornelius berkata bahwa semua doa dan sedekah sudah naik kehadirat Allah dan Allah telah mengingat engkau. Kata “Allah mengingat engkau” seperti didalam Im 2:1-2 dimana bangsa Israel harus membawa persembahan yang dipersembahkan sebagai ingat-ingatan. Inilah korban sebagai ingat-ingatan atau yang dikenang. Seperti didalam Mark 14:9 perempuan yang berdosa dan meminyakki kakii Yesus dengan minyak narwastu yang mahal seharga 300 dinar atau upah 1 tahun bekerja. Karena hal itu dilakukan wanita berdosa yang memberikan terbaik bagi itu menjadi ingatan dan kenangan karena apa yang telah dilakukannya. Jangan sepelekan korban persembahan yang telah diberikan karena itu yang akan mengingatkan Allah. Seperti korban Yesus melalui perjamuan kudus itulah menjadi peringatan akan korban yang dilakukan Yesus. Didalam kitab kehidupan selain nama kita tertulis juga apa yang dilakukan akan ditulis selama didunia ini. Didalam sorga ada 2 meja yang akan kita hadapi yaitu meja pertama akan menentukan sorga atau neraka, meja kedua akan menentukan pahala yang akan didapatkan dari hasil yang dilakukan selama didunia ini. Pahala didapatkan kepada orang yang berkualitas hidupnya, bukan asal-asalan.
Tuhan mengutus Petrus menyampaikan injil kepada keluarga Kornelius, lalu terjadilah lawatan Tuhan bagi keluarga Kornelius yaitu mereka semua penuh dengan Roh Kudus dan mereka memberikan diri dibabtis sehingga terjadilah keselamatan bagi keluarga Kornelius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar