Khotbah Minggu, 22 September 2019 "IBADAH DAN PERSEMBAHAN YANG HARUM"

IBADAH DAN PERSEMBAHAN YANG HARUM
KISAH PARA RASUL 10:1-4
Oleh Pdt.H.Hutagalung

Kornelius adalah perwira pasukan Italia berpangkat Kolonel berasal dari Kaisarea Filipi, membebaskan para budak 10.000 orang dan memasukkannya menjadi anggota keluarga Kornelius. Dia tidak arogan tetapi dengan rasa tanggung jawab menyelamatkan 10.000 hamba dan hamba yang tidak jelas identitasnya lalu memasukkan dalam anggota keluarga Kornelius. Tentu hal ini menjadi sukacita bagi mereka karena diangkat menjadi keluarga pejabat. Kornelius adalah seorang yang saleh artinya percaya dan taat kepada Tuhan, setia dan mengasihi Tuhan, hidupnya berfokus kepada Tuhan, serta selalu mengutamakan Tuhan dan mengandalkan Tuhan. Kornelius serta seluruh seisi rumahnya takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan artinya menghormati, hidup benar, bertanggung jawab, hidup kudus dihadapan Tuhan. Kornelius menjadi teladan bagi keluarganya sehingga seluruh isi rumahnya hidup benar dan takut akan Tuhan. Kalau kita melihat banyak pejabat justru anggota keluarganya berantakan, bahkan anak-anak mereka terjerat kepada pergaulan bebas dan kriminal lainnya. Tetapi justru Kornelius bertanggung jawab dalam membina anggota keluarganya untuk takut akan Tuhan. Kornelius juga memberi banyak sedekah atau persembahan kepada umat Yahudi sedangkan Kornelius bukan orang Yahudi. Kalau didalam Perjanjian Lama, semua orang yang diluar dari bangsa Israel adalah orang kafir. Jadi, Kornelius dikategorikan seorang yang kafir karena bukan berasal dari bangsa Israel secara jasmani. Tetapi justru Kornelius menerima keselamatan karena Yesus dan pertama kalinya terjadi keselamatan diluar Yahudi bagi keluarga Kornelius. Kornelius seorang yang dermawan suka memberi. Ada banyak orang kaya dan semakin kaya justru pelit. Didalam doa Yakub dikatakan “ingatkan aku untuk memberikan 10% persepuluhan kepada Tuhan”. Persepuluhan adalah milik Tuhan dan harus dikembalikan, jangan pernah menutup hati untuk melakukan apa yang Tuhan suruh. Ketika kita memberi persepuluhan Alkitab mengatakan Tuhan akan hilangkan belalang pelahap. Bagi yang belum memberi mari berdoa agar Tuhan mampukan untuk melakukan kebenaran Tuhan. Ketika kita menutup hati sama saja kita seperti kita menutup keran berkat dan tidak akan mengalir, tetapi ketika membuka hati maka aliran-aliran air dari keran akan mengalir terus-menerus. 
Kornelius memperhatikan kesejahteraan bangsa lain dengan memberikan sedekah pada bangsa Yahudi. Hal ini dilakukan karena dia mengetahui bahwa ketika dia memperhatikan umat Tuhan itu sama saja dia melakukan untuk Tuhan. Kita juga harus melakukan segala sesuatu seperti kepada Tuhan bukan dengan manusia. Ketika kita melakukan hanya untuk manusia pasti akan kecewa tetapi mata kita harus tertuju kepada Tuhan dan lakukan dengan fokus kepada Tuhan. Bagaimana kita mengetahui seseorang itu memiliki kesabaran ? ketika dia diperhadapkan masalah dan dengan orang-orang yang menjengkelkan sehingga disitulah diuji hati yang harus terbuka lebar-lebar untuk bersabar menghadapinya. Seperti doa Paulus yang berdoa sebanyak 3 kali untuk mengusir duri dalam dagingnya tetapi tidak hilang karena itulah yang mengajarkan untuk tidak sombong. Paulus dipakai Tuhan luar biasa dengan kuasa Tuhan bahkan sanggup menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang yang mati. Ada potensi Paulus untuk sombong tetapi justru Tuhan beri duri dalam daging yaitu sakit-penyakit yang tidak kunjung sembuh didalam dirinya agar Paulus tetap bergantung penuh pada Tuhan. Sehingga dalam kelemahan Pauluslah kuasa Tuhan menjadi sempurna didalam hidupnya. Didalam kehidupan kita mungkin kita diperhadapkan dengan orang-orang yang menjengkelkan ingatlah bahwa itu proses untuk kita menjadi orang yang tidak sombong dan tetap rendah hati. 
Kornelius senantiasa berdoa. Kehidupan doa yang teratur sehingga mengundang lawatan Tuhan. Doa tidak dibatasi oleh tempat dan waktu, tetapi doa adalah nafas orang percaya yang terus-menerus. Didalam Filipi 4:6-7 jangan kuatir tetapi nyatakan dalam doa maka damai sejahtera Allah akan diberikan. 
Malaikat datang yang diutus oleh Tuhan memanggil “Kornelius” artinya dia dikenal namanya oleh Tuhan. Kerinduan Kornelius kepada Tuhan akan dilawat. Lakukan segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut, miliki semangat kepada Tuhan dalam melakukan sesuatu yang dikehendaki Tuhan. Ketika sukacita memenuhi kita maka kita bercahaya ditengah dunia ini. Ada dua keturunan Abraham seperti pasir dan seperti bintang dilangit. Kita mau seperti keturunan  bintang  yaitu kehidupan yang berkualitas. Pribadi yang berkualitas akan menjadi sorotan dan teladan bagi orang lain. Malaikat yang datang kepada Kornelius berkata bahwa semua doa dan sedekah sudah naik kehadirat Allah dan Allah telah mengingat engkau. Kata “Allah mengingat engkau” seperti didalam Im 2:1-2 dimana bangsa Israel harus membawa persembahan yang dipersembahkan sebagai ingat-ingatan. Inilah korban sebagai ingat-ingatan atau yang dikenang. Seperti  didalam Mark 14:9 perempuan yang berdosa dan meminyakki kakii Yesus dengan minyak narwastu yang mahal seharga 300 dinar atau upah 1 tahun bekerja. Karena hal itu dilakukan wanita berdosa yang memberikan terbaik bagi itu menjadi ingatan dan kenangan karena apa yang telah dilakukannya. Jangan sepelekan korban persembahan yang telah diberikan karena itu yang akan mengingatkan Allah. Seperti korban Yesus melalui perjamuan kudus itulah menjadi peringatan akan korban yang dilakukan Yesus. Didalam kitab kehidupan selain nama kita tertulis juga apa yang dilakukan akan ditulis selama didunia ini. Didalam sorga ada 2 meja yang akan kita hadapi yaitu meja pertama akan menentukan sorga atau neraka, meja kedua akan menentukan pahala yang akan didapatkan dari hasil yang dilakukan selama didunia ini. Pahala didapatkan kepada orang yang berkualitas hidupnya, bukan asal-asalan. 
Tuhan mengutus Petrus menyampaikan injil kepada keluarga Kornelius, lalu terjadilah lawatan Tuhan bagi keluarga Kornelius yaitu mereka semua penuh dengan Roh Kudus dan mereka memberikan diri dibabtis sehingga terjadilah keselamatan bagi keluarga Kornelius. 

Khotbah Minggu, 15 September 2019 "MEMBERI LEBIH BERBAHAGIA DARIPADA MENERIMA"

MEMBERI LEBIH BERBAHAGIA DARIPADA MENERIMA
KISAH PARA RASUL 20:35
Pdt.H.Hutagalung


Menerima itu berbahagia, apabila kita mendapatkan hadiah atau berkat pasti merasakan senang. Tetapi Yesus berkata lebih berbahagia memberi. Ada orang yang senang sekali menerima atau hanya mendapatkan untung saja dan tidak mau memberi. Didalam ayat ini memberi pemahaman yang baru tentang memberi karena jauh lebih berbahagia. Memberi berarti menabur benih sedangkan menerima adalah mendapat sebatas yang diterima. Jika kita menerima beberapa uang seperti 1.000.000 kita hanya bisa menikmati 1.000.000 sedangkan ketika kita memberi 1.000.000 dan itulah sebagai taburan yang akan berbuah. Tidak mungkin berbuah hanya 1 saja tetapi Firman berkata 30,60, 100 kali lipat artinya terus-menerus berbuah. Sebagai contoh Bapa mengaruniakan anakNya yang tunggal kepada dunia agar dunia diselamatkan ; Yoh 3:16. Didalam Yohanes 12:24 dikatakan Yesus mati agar kita hidup. Yesus adalah sebagai benih yang ditabur atau mati agar kita diselamatkan. Prinsip ini diterapkan bagi umat Tuhan supaya kita mau memberi seperti Bapa memberikan anakNya yang tunggal untuk kita. Didalam memberi tidak semata-mata bicara uang tetapi semua yang kita miliki kita berikan kepada Tuhan dan sesama. Kita bisa memberikan waktu, pikiran, perhatian, semangat, dll.Sebagai contoh didalam kehidupan rumah tangga apakah suami bisa memberikan panutan, perhatian kepada keluarga. Sebagai istri juga harus bijaksana dalam mengatur keuangan dan memberikan perhatian dalam keluarga. 

MENGAPA MEMBERI ITU BERBAHAGIA ?
1. Memberi karena KASIH ; 1 kOR 13:3
  • kasih tidak mementingkan diri sendiri
  • kasih tidak merugikan orang lain

Prinsip memberi adalah tabur tuai. Kita juga memberi karena kasih karena ketika kita mempunyai kasih maka pasti punya kerelaan untuk memberi bahkan ingin memberikan yang terbaik. Sebagai contoh ketika seseorang mengasihi pasangannya maka hatinya pasti ingin selalu memberi. Seluruh aspek kehidupan kita soal memberi adalah ungkapan kasih. Kasih ingin menyenangkan hati orang lain dan tidak merugikan orang lain. Tidak selalu mencari keuntungan semata.

2. Memberi dengan iman ; 1 Raja-raja 17:15-16
Apabila kita menabur pasti akan menuai meskipun ketika kita menabur dan bukan dituai dari seseorang yang kita tabur. Tetapi segala yang kita tabur pasti akan dituai baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Di Israel terjadi kelaparan karena 3,5 tahun tidak turun hujan dan kekeringan. Nabi Elia disuruh Tuhan pergi kejanda miskin di Sarfat dan minta makan. Sedangkan dia hanya punya segenggam tepung dan sedikit minyak. Tetapi muncul iman janda miskin ini dan melakukan seperti yang disuruh karena dia percaya kalau Tuhan yang suruh. Terjadilah mujizat minyak didalam tempayan tidak pernah habis sampai masa kelaparan dan Tuhan pelihara mereka. Tuhan mau menunjukkan meskipun kehidupan jandan yang miskin ini sanggup memberi. Ketika kita memberi dengan iman pasti mujizat akan terjadi, tetapi ketika kita tidak punya iman dan tidak mau memberi maka tidak akan pernah mengalami mujizat didalam hidup.

3. Memberi dengan sukacita ; 2 Kor 9:7
Memberi harus dengan hati yang penuh sukacita tanpa ada persungut-sungutan.

4. Memberi sebagai taburan ; 2 Kor 9:6
  • menabur sedikit, menuai sedikit
  • menabur banyak, menuai banyakmenabur benih ; Ams 11:25
  • takaran yang dipakai memberi akan dikembalikan dengan takaran yang sama ; Luk 6:38

Perkataan ini dikatakan oleh Yesus. Ketika kita memberikan secanting maka canting itu akan dipadatkan dan digoncangkan maka itulah akan dibalaskan kepada kita. Sebagai contoh ketika kita menanam 1 batang pohon maka kita mendapatkan buah sesuai dengan 1 batang pohon tersebut. Tidak akan mungkin ketika kita menanam 1 batang maka mendapatkan 1 ton buah. Hal ini sangat mustahli, sehingga ketika kita ingin menuai yang banyak maka taburlah dengan banyak. 

5. Mengerti hukum tabur tuai ; Gal 6:7-8
  • sabar sepeti petani ; Yak 5:7-8
  • sabar menunggu hasil ; Ams 11:1

Ketika kita melayani dengan sungguh-sungguh itu adalah taburan roh dan pasti akan menuai dalam kerohanian. Kita menabur harus sabar seperti petani yang tidak memperdulikan panas terik hujan dan terus menabur karena ada hal yang ditunggu yaitu tuaian yang dinantikan. Ketika kita menabur mungkin ada kalanya lambat dituai atau cepat dituai tetapi pasti akan dituai. Seseorang yang mengerti hukum tabur tuai akan belajar dari sejak dini untuk bertanggung jawab didalam hidup sehingga ketika masa tuai tinggal menunggu tuaian yang besar. Tidak asal-asalan didalam hidup.

6. Penghalang berkat
  • menutup hati ; 1 Yoh 3:17
  • enggan memberi ; Mat 10:39
  • kikir ; Ams 11:24

Ketika seseorang menutup hati dalam memberi maka berkat tidak akan kita terima. Apalagi seseorang enggan memberi dengan mempertahankan apa yang didalam dirinya maka itu jadi penghalang berkat. Mari belajar relakan hak dan tidak mempertahankan keegoan. 

7. Murah hati ; Rom 12:8
Semua orang yang ada pasti punya karunia dan karunia seseorang itu pasti berbeda-beda. Ketika kita menyatukan setiap karunia yang diberikan Tuhan dengan tulus maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa. 

Ibadah Minggu GPdI Immanuel Muara Enim

Khotbah Minggu, 08 September 2019 "IBADAH DAN BERKAT"

IBADAH DAN BERKAT
KELUARAN 23:25
Oleh Pdt.H.Hutagalung

Ibadah adalah sebuah keharusan dan bukan terpaksa tetapi dengan kerelaan hati. Sebagai umat Tuhan kita mengekspresikan kasih, penghormatan, dan syukur kita kepadaNya. Didalam bahasa ibrani ibadah itu Avoda dan dalam bahasa Yunani Latreia yang artinya melayani Tuhan dalam bentuk ritual atau acara seperti kita ada doa, pujian, penyembahan, persembahan, dll itulah disebut ritual. Apabila kita menjalankan ibadah pasti akan dijamin oleh UUD karena ibadah itu tidak perlu ada izin, sedangkan rumah ibadah perlu ada izin. Namun lebih luas lagi dalam hidup sehari-hari melayani sesama. Ini berbicara gaya hidup melayani Tuhan dan  sesama setiap hari lewat tidakan apapun yang bisa kita lakukan. Jadi ibadah itu bukanlah tindakan secara agamawi (penuh dengan aturan-aturan) saja tetapi didalam roh dan jiwa kita haruslah berkomunikasi dengan Tuhan itulah ibadah sesungguhnya.

1. MEMBAWA PERSEMBAHAN HIDUP ; Rom 12:1
  • persembahan yang hidup
  • kudus
  • dan berkenan kepada Allah (beriman)
  • tubuh adalah milik Tuhan ; Gal 2:20
  • tubuh adalah rumah Tuhan ; 1 Kor 3:16
  • Ibadah yang sejati adalah dimana kita mampu

mempersembahkan seluruh hidup kita mulai dari tubuh diberikan kudus. Perlu kita bawa tubuh kita kepada Tuhan seperti perintah Tuhan untuk mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan kita. Jika kita masih diberikan kesehatan mari persembahkan tubuh untuk melayani Tuhan. Persembahkan tubuh kita yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Tuhan karena tubuh kita adalah milik Tuhan. Ada begitu banyak orang kristen yang mengaku milik Tuhan tetapi dia mengatur dirinya sendiri dengan sesuka hatinya bahkan menggunakan perkataan yang tidak menjadi berkat. Yang membanggakan tentang kekristenan ketika Tuhan yang Maha Kuasa mau berdiam didalam hidup kita karena kita adalah rumahNya. Kehadiran Tuhan akan memancarkan cahaya Kristus didalam hidup kita karena Tuhan selalu bersama dengan Tuhan.

2. YESUS ADALAH PUSAT IBADAH KITA ; 1 Tim 3:16
Yesus adalah sentral ibadah kita. Kita mau datang beribadah karena mau berjumpa dengan Yesus dan tidak ada alasan lain. Ketika kita terlibat pelayanan, doa, menyembah, dan memuji Tuhan hanya mau mengalami Tuhan Yesus dan perjumpaan secara pribadi dengan Dia. Jangan izinkan ketika kita beribadah mulai ada kekesalan dihati kepada orang disekeliling kita bahkan pelayan yang melayani sekalipun karena iblis yang mau menanamkan itu. Iblis tidak marah apabila kita sering datang ke gereja tetapi dia akan marah apabila umat Tuhan yang datang beribadah dengan serius atau sungguh-sungguh kepada Tuhan. Jangan izinkan iblis merampas berkat dari beribadah karena iblis mau merampas konsentrasi kita kepada Tuhan. Daud berkata lebih baik satu hari dipelataran Tuhan karena menikmati hadirat Tuhan jauh lebih indah dari segalanya sehingga selama hidupnya diberkati Tuhan bahkan mewarisi kekayaan kepada anaknya Salomo untuk membangun bait suci yang megah. Kata “menyembah” itu artinya mencium yaitu menikmati. 

3. BERSEKUTU DENGAN TUHAN ; 1 Kor 15:58
Ketika persekutuan kita dengan Tuhan pasti kita akan menjadi giat karena kehidupan Kristus yang ada didalam kita adalah kreatif. Kita jangan puas hanya datang dan duduk beribadah saja tetapi mulailah untuk lebih bertumbuh lagi didalam Tuhan. Karunia yang Tuhan berikan kepada kita pasti berguna.

4. PERJUMPAAN SECARA PRIBADI DENGAN TUHAN ; 2 Kor 5:17
Pastikan kita mengalami perubahan semakin baik dengan mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi. Seperti bangsa Israel yang dijajah selama 430 tahun di Mesir sehingga mental mereka adalah budak/ hamba. Tetapi Tuhan ajar mereka selama 40 tahun dipadang gurun untuk belajar dan berubah dari mental budak menjadi mental pemenang yaitu berperang. Perubahan dibutuhkan proses dan bukalah hati.

5. PEMBAHARUAN PIKIRAN AGAR MEMAHAMI KEHENDAK TUHAN ; Rom 12:2
Berubah cara pikiran kita karena pikiran itu adalah pribadi. Apabila kita berpikir positif maka pribadinya pasti positif, demikian sebaliknya. Bagaimana seseorang itu ditentukan oleh cara pikirnya sehingga kita perlu untuk dibaharui untuk mengerti kehendak Tuhan.

6. HIDUP YANG BERDAMPAK KEPADA SESAMA ; 1 Pet 4:48
Tidak kebetulan kita ditempatkan dimana berada sekarang pasti ada rencana Tuhan dibalik semua itu. Pastikan hidup kita berdampak bagi orang lain. Kenapa orang kristen baik ? karena Tuhannya benar dan baik. Ketika kita menyembah Tuhan yang benar dan hebat maka begitulah hidup kita.

7. BERDAMPAK KEPADA DUNIA ; Mat 5:13-14
Garam dan terang sangat dibutuhkan oleh dunia, dan kita adalah garam dan terang artinya kita dibutuhkan oleh dunia memancarkan kehidupan Kristus 

II. ADA JANJI BERKAT , TUJUAN IBADAH BUKAN BERKAT
1. Kebutuhan jasmani terjamin
roti makananmu
air minumanmu
sakit penyakit dijauhkan 
janji untuk hidup ini dan hidup yang akan datang ; 1 Tim 4:8
2. Yang utama adalah Tuhan, berkat merupakan bonus atau tambahan; Mat 6:33
3. Hidup dalam damai sejahtera ; Luk 2:14
ada ketenangan dalam jiwa ; Mat 11:28-30

III. MENGAPA TUHAN MEMBERKATI KITA ?
1. sebagai bukti penyertaan Tuhan ; Ul 2:7
2. menjadi kesaksian ; Mal 3:18
3. menjadi saluran berkat ; Gal 6:9-10

Khotbah Minggu, 01 September 2019 "DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI"

DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI
KEJADIAN 12:1-3
Oleh Pdt.H.Hutagalung

Apa yang Tuhan sediakan diberikan kepada kita itu adalah modal agar kita menjadi berkat. Ketika kita dikuatkan maka itu tandanya kita bisa menguatkan orang lain. Kehidupan Abraham menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Abraham itu orang yang kaya, terkemuka, dan memiliki segalanya tetapi ketika Tuhan berkata melalui dia semua bangsa memperoleh berkat mak kalimat itu mendorong dia tinggalkan semua yang dimilikinya untuk menerima panggilan Tuhan. Perjalanan Abraham dengan iman, iman inilah modal kita. Modal iman inilah memampukan kita berjalan dalam rencana Tuhan. Iman Abraham kuat karena dia telah mengenal Tuhan dengan baik dan benar, sehingga Tuhan menyuruhnya untuk pergi dan tinggalkan semuanya dengan segala resiko yang akan dihadapinya. Dia kenal siapa Tuhan yang menyuruhnya dengan benar, tidak perduli berapa berat persoalan yang dihadapinya. Begitu juga ketika kita mengenal Tuhan yang kita sembah dengan benar tidak perduli keadaan sekeliling kita mengecewakan atau kita tidak diperhatikan. Itu tidak membuat iman kita lemah dan tidak bergairah dalam menjalani hidup ini. Sebagai contoh Daud, tidak masuk hitungan didalam keluarganya bahkan seolah-olah diasingkan. Dia tidak masuk dalam prajurit seperti abang-abangnya untuk berperang karena badannya kecil dan tidak diperhitungkan sama sekali. Tetapi ketika dia mendengar barisan Tuhan diejek oleh goliat dan prajuritnya maka dia datang untuk mengalahkan goliat. Daud hanya menggembalakan 2 atau 3 ekor kambing domba, tetapi ketika dia datang dengan nama Tuhan maka kemenangan terjadi. Meskipun orang lain tidak memperhitungkan kita atau tidak perdulikan jangan pernah takut asalkan mata Tuhan selalu tertuju pada kita. Perjalanan Abraham adalah perjalanan yang diberkati oleh Tuhan. Lebih daripada itu Tuhan punya tujuan supaya melalui kehidupannya dia menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. 

1. ABRAHAM BERJALAN DENGAN IMAN ; Ibr 11:8
  • rela meninggalkan kampung halaman 
  • berjalan menuju tempat yang belum diketahuinya
  • melihat milik pusaka yang dijanjikan Tuhan

Tuhan berkata tinggalkan seluruh kekayaan dan sanak saudaranya ketempat yang akan ditunjukan Tuhan. Tempat yang belum jelas dimana kotanya, bagaimana keadaanya, dll. Tetapi dengan iman dia melangkah karena dia percaya bahwa Tuhan akan membawa kesuatu tempat yang dijanjikanNya dan itu adalah yang terbaik. Hanya dengan iman yang bertahanlah yang mampukan kita sampai kepada kehendak dan rencanaNya, serta melihat janji Tuhan digenapi. Ketika kita melihat situasi dan keadaan sekeliling yang melemahkan kita pasti kita akan mundur dan tidak sanggup menjalani hidup ini. Tetapi ketika kita berjalan dengan iman seperti Abraham hanya berfokus dan memandang kepada Tuhan yang ada didepannya dan sanggup membawanya kepada berkat jasmani dan rohani.

2. SEBAGAI MUSAFIR DINEGERI ORANG ; ay 9
  • berjalan dipadang gurun
  • tinggal dikemah

Istananya yang mewah yang ada di Ur-Kasdim dia rela tinggalkan menjadi seorang musafir dipadang gurun serta tinggal diperkemahan. Panas terik hujan, binatang-binatang buas mengancam hidupnya tetapi dia tidak mundur. Dia tidak perduli dengan keadaan yang terjadi dan terus berjalan dengan iman. Mungkin kita sedang mengalami hal seperti ini berjalan dalam padang gurun seperti perekonomian yang susah dan kering kerontang, dll. Ingatlah tetap andalkan imanmu.

3. MERINDUKAN TANAH AIR SORGAWI ; ay 10
yang disiapkan dan dibangun oleh Allah sendiriAbraham matanya tertuju pada Tuhan dan merindukan tanah air sorgawi yaitu sorga. Sorga yang dibangun dan direncanakan Allah untuk menjadi tempat kediamannya Abraham nanti.

4. DENGAN IMAN MENDAPATKAN ANAK MELALUI SARA ISTERINYA ; ay 11, Rom 4:18-21
Terhadap janji Tuhan Abraham tidak pernah ragu sedikitpun, bahkan imannya tidak lemah meskipun secara fisik tubuhnya semakin merosot. Tuhan yang berjanji kepada Abraham bahwa dia akan mendapatkan keturunan yang banyak seperti bintang dilangit dan seperti pasir ditepi laut. Selama 25 tahun dia menantikan janji itu meskipun Sara isterinya telah mati haid. Secara manusia tidak ada lagi dasar berharap untuk mendapatkan anak tetapi tepat apa yang dijanjikan Tuhan. Ketika Abraham berumur 100 tahun tepat lahirlah Ishak yaitu anak perjanjian yang sudah dijanjikan Tuhan. Abraham tidak gentar sedikitpun dengan janji Tuhan bahkan keadaan dan waktu yang memprosesnya tidak melemahkan imannya. Justru Abraham tetap menguatkan iman percayanya kepada Tuhan sampai janji itu digenapi oleh Tuhan. Jangan pernah takut kepada keadaan, apabila Tuhan bertahta didalam rumah tangga, gereja, bahkan kota kita maka hal-hal yang luar biasa pasti akan terjadi. Tuhan sanggup memberikan hal yang mustahil kepada kita.

5. RELA MEMPERSEMBAHKAN ANAK TUNGGALNYA KEPADA TUHAN  KARENA TAAT KEPADA PERINTAH TUHAN ; Ibr 11:17-19
  • Allah sanggup membangkitkan orang mati

Ini hal yang terberat bagi Abraham ketika dia rela mempersembahkan anak tunggalnya kepada Tuhan. Umur 75 tahun Tuhan datang memberikan janji keturunan, lalu umur 100 tahun janji itu digenapi dalam hidupnya. Selama 25 tahun penantian janji Tuhan lalu lahirlah Ishak. Tetapi ketika Ishak berumur 14 tahun Ishak dipersembahkan digunung Moria kepada Tuhan. Hati Abraham hancur tetapi keyakinan Abraham bahwa Tuhan akan menyediakannya bagi mereka. Inilah iman Abraham. 

6. JEHOVAH JIREH TUHAN MENYEDIAKAN ; Kej 22:13-14
Kata Jehovah jireh muncul ketika Abraham rela mengorbankan yang terbaik bagi Tuhan.